Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Seputar Tentang Nuzul Al-Quran

Proses di turunkan al-quran Allah ta`ala memuliakan al-quran dengan membagi fase penurunan al-quran kepada tiga fase:[1] 1.      Di turunkan ke Lauh Mahfudh. Dalil bahwa Allah menurunkan al-quran ke Lauh Mahfudh adalah firman Allah dalam surat al-Buruj ayat 21-22: بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ . فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ Bahkan ia (yang mereka dustakan) itu ialah Al Quran yang mulia. Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.(al-Buruj ayat 21-22) Al-quran berada di Lauh Mahfudh dengan cara dan dalam masa yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah dan makhluk yang Allah kehendaki untuk mengetahui perkara ghaibNya. Hikmah Allah tetapkan al-quran di Lauh Mahfudh kembali kepada hikmah di ciptakan Lauh Mahfudh itu sendiri yaitu sebagai satu bukti yang menunjuki kebesaran ilmu dan iradah Allah dimana seluruh kejadian yang telah berlalu dan yang akan terjadi telah tertulis di Lauh Mahfudh.  2.      Di turunkan ke Baitil ‘izzah Fase yang kedua penurunan al-Quran adala

Seputar Lailatul Qadar (Kelebihan, waktu serta tanda-tandanya)

Salah satu topic pembicaraan yang hangat dalam bulan Ramadhan adalah lailatul qadar. Lailatul qadar adalah satu malam yang mulia yang Allah berikan khusus untuk umat Nabi Muhammad yang lebih dikenal dengan kelebihannya sebagai malam yang lebih baik dari seribu malam. Dinamakan lailatul qadar karena Allah ta`ala pada malam tersebut Allah mendhahirkan semua kadar segala sesuatu yang telah ada dalam azali, baik kadar rizki seseorang, kadar ajal, sakit, bala, musibah, hujan, angin dll hingga tahun depan dan diserahkan kepara empat pemimpin malaikat; Jibril, Mikail, Israfil, dan `izrail (1). Ini adalah pendapat pendapat Ibnu `Abbas yang dipilih mayoritas ulama. (2) Pada lailatul qadar Allah turunkan al-Quran pada malam ini secara menyeluruh ke satu tempat di langit yang disebut dengan Baitul `Izzah kemudian baru diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad berdasarkan kejadian di bumi.(3) Kelebihan lailatul qadar Ada tiga hal yang menjadikan lailatul qa

Fiqih Puasa ( Syarat, Rukun, yang Membatalkannya dan Sunat- Sunatnya )

Puasa Ramadhan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim, persiapan apa yang telah kita siapkan. Layaknya sebuah ibadah, kita harus mengetahui secara mendalam hal-hal yang bersangkut paut dengan amalan puasa, sehingga kita mampu menjalankan amalan sebagaimana diperintahkan oleh Allah dan amalan kita akan diterima oleh Allah. Maka kajian yang dibahas disini merujuk kepada kitab Mu`tabarah dalam Mazhab Syafii seperti Hasyiah I`anatuth Thalibin.  Pengertian puasa. Puasa dalam bahasa arabnya الصوم/ الصيام secara harfiah berarti menahan diri, sedangkan dalam term syara` berarti : امساك مخصوص عن شئ مخصوص في زمن مخصوص من شخص مخصوص “menahan diri dengan ketentuan tertentu dari beberapa hal tertentu dalam masa tertentu dari orang tertentu”. Dalil puasa Ramadhan. Ayat al-quran: 1. Surat al-Baqarah ayat 183 - 185 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.أَيَّامًا مَعْدُود

Kapan di Baca Doa Berbuka Puasa?

Assalamu'alaikum. Saya ingin bertanya, sebenarnya doa berbuka puasa kapan di baca apakah sebelum berbuka atau setelah berbuka sebagaimana lazimnya di kerjakan orang banyak. Saya menjadi ragu Karena ada yang mengatakan bahwa doa tersebut di baca sebelum berbuka!(pertanyaan via sms lbm ) Jawab : Doa berbuka puasa di baca mengiringi setelah berbuka puasa. Hal ini sesuai dengan bunyi doa berbuka yang memakai kalimat fiel madhi ( افطرت ) yang artinya saya telah berbuka. Adapun ibarat dalam kitab para ulama menggunakan kalimat dharaf عند فطره namun maksud dari kalimat ini adalah عقب karena sesuai dengan makna doa berbuka. Referensi : Mughni Muhtaj jilid 1 hal 638, Beirut, Dar Ma’rifah  و ) يستحب ( أن يقول عند فطره ) أي عقبه كما يؤخذ من قوله ( اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت ) وذلك للاتباع رواه أبو داود مرسلا Sumber : lbm.mudimesra

Kewajiban Memahami Rukun Khutbah Jum`at

Diskripsi Masalah Shalat jumat merupakan salah satu kewajiban yang dipundakkan terhadap kaum laki-laki. Salah satu ketentuan dalam shalat jumat adalah adanya khutbah jumat. Khutbah jumat harus didengar oleh sekurang-kurangnya 40 jamaah ahli jumat. Salah satu ketentuan khutbah jumat adalah harus dalam bahasa arab walaupun para jamaah tidak mengerti bahasa arab sama sekali. Ada sebuah persepsi bahwa para jamaah jumat disyaratkan memahami rukun khutbah atau setidaknya mengetahui yang mana saja yang termasuk dalam rukun khutbah ketika dibaca oleh khatib walaupun mereka tidak mengerti arti dari rukun yang tersebut minimal ia mengetahu bahwa yang dibacakan oleh khatib sekarang adalah hamd, atau shalawat dan lain-lain. Hal ini tentu saja menjadi satu problem, mengingat kebanyakan masyarakat kita yang awam tidak mengerti dan tidak tahu yang mana saja yang termasuk dalam rukun khutbah. Pertanyaan: Bagaimanakah sebenarnya persyaratan ahli jumat, apakah disyaratkan untuk s