Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Adab Murid Serta Kawan – Kawanya

Sabda Rasulullah SAW : لَايُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِاَخِيْهِ مَايُحِبُّ لِنَفْسِه Maksudnya : “ Tidak sempurna iman seseorang kamu sehingga ia menyukai keselamatan saudaranya sebagaimana ia suka keselamatan dirinya sendiri ”. Hai murid! Engkau mesti bersopan terhadap kawan – kawanmu, karena adalah kesopanan itu lebih berharga dari ilmu. Pepatah Arab telah berkata : الْاَدَبُ فَوْقَ الْعِلْمِ Maksudnya : “ Sopan – santun itu di atas ilmu ”. Maka adalah sebahagian adab kesopanan terhadap kawan – kawan itu ialah memberi salam waktu berjumpa dengan muka manis pula. Telah bersabda Rasulullah SAW : لَاتَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًاوَلَوْ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ “ Jangan engkau permudah – mudah memperbuat kebaikan itu, sungguh sekali dengan menjumpai saudaramu dengan muka manis ”. Dan hendaklah engkau berkunjung – kunjungan dengan kawan – kawanmu, terlebih – lebih waktu ia sakit dan pegang kepalanya kalau sedang sakit lalu baca tujuh kali

Kesopanan Murid Terhadap Guru

Telah berkata Saidina Ali Karamallahu Wajhah : اَنَاعَبْدُ مَنْ عَلَّمَنِيْ حَرْفًا Maksudnya : “ Aku adalah seperti hamba bagi yang mengajari aku satu huruf ”. Ketahuilah hai murid, bahwa guru engkau itu adalah mendidik engkau dan membersihkan jiwamu, dan mengajari engkau ilmu pengetahuan untuk keselamatan dunia akhirat. Maka telah menjadi wajib engkau memuliakannya dan menghormatinya. Adalah adab – adab murid terhadap guru sangat banyak, sebahagian dari padanya ialah memberi salam waktu berjumpa, dan duduk bersopan dihadapannya, dan jawab perkataanya dengan sopan dan dengarkan benar – benar pelajaran yang diterangkan, dan jangan sekali – kali engkau bermain – main waktu guru memberi pelajaran dan jangan engkau ucapkan kata – kata yang kasar terhadap guru, dan kalau engkau dimarahi guru haruslah engkau terima dengan baik karena ingatlah bahwa gurumu itu hanya bermaksud untuk kebaikanmu. Di tanah Mekkah pernah terjadi seorang murid menembak gurunya dengan takdir Allah berhil

Memuliakan Ilmu

Telah bersabda Rasulullah SAW : مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ وَرَّثَهُ اللهُ عِلْمَ مَالَمْ يَعْلَمْ Maksudnya : “ Siapa – siapa yang mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya, Allah menganugerahkan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya ”. Hai Murid! Ingatlah, bahwa ilmu itu dipelajari karena untuk diamalkan. Misalnya : engkau telah ketahui bahwa tak boleh mengasung –ngasung, maka mestilah engkau tinggalkan yang demikian itu. Dan engkau telah tau pula bahwa membaca Al – Qur’an adalah sangat disukai dan sembahyang berjamaah adalah besar pahalanya, maka kerjakanlah dengan niat yang baik, karena Allah akan memberi engkau ilmu yang belum engkau ketahui. Dan telah berkata Imam Syafi’i Rahimahullah, menceritakan nasihat gurunya Wakii’ Rahimahullah :   * وَاَعْلَمَنِيْ بِأَنَّ الْعِلْمَ نُوْرٌ * وَنُوْرُاللهِ لَايُهْدى لِعَاصِي * “ Dan dikhabarkannya kepada aku bahwasanya ilmu itu cahaya, dan cahaya yang diridhai Allah tak diberinya kepada orang yang mendurhaka ”. Maka jelas bag

Amalan – Amalan Pada Hari Jum’at

Amalan – Amalan Pada Hari Jum’at Di antara 7 hari ada 1 hari yang sangat mulia yaitu hari Jum’at. Maka dihari ini sangat banyak kelebihan – kelebihan yang bisa kita kerjakan. Memang mengerjakan pekerjaan yang di Ridha oleh Allah sangatlah berat karena banyak rintangan mulai dari yang ada pada diri kita yaitu hawa nafsu juga adanya godaan syaitan yang keduanya sangat menyukai yang enak – enak saja dan berlawanan apa yang diperintahkan oleh Allah. Begitu pula amal kebaikan apa yang telah kita kerjakan walaupun itu sangat banyak jika diakhir hidup kita tidak dalam iman sangatlah sia – sia ( Na’udhubillahiminzalik ). Kita tau bahwa itu semua Allah yang lebih mengetahui dan itu semua sudah ada di Azali tapi kita hanya berusaha agar amalan yang telah kita kerjakan tidak sia – sia. Maka dari itu di hari yang mulia ini kita biasakan membaca dua ( 2 ) bait sya’ir berikut ini yang sudah termasyhur dikalangan ‘Ulama besar seperti Rabia’atul ‘Adawiyyah dan Abu Nawas. Dan telah berkata Sya

Niat Belajar

Sabda Rasulullah SAW : اِنَّمَاالْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَاِنَّمَالِكُلِّ امْرِئٍ مَانَوى Maksudnya : “ Sungguhnya segala amal itu disertakan dengan niat, dan sungguhnya balasan yang diberi Allah kepada seorang itu adalah menurut niat hatinya  ”. Dan berkata Imam ibnu Athaillah السكندري Rahimahullah : الْاَعْمَالُ صُوَرٌقَائِمَةٌ وَرُوْحُهَاوُجُوْدُالاخلَاصِ فِيْهَا “ Segala pekerjaan itu lukisan patung, dan nyawanya ialah niat ikhlas ”. Adapun arti ikhlas ialah mengerjakan sesuatu karena Allah. Dan kalau dikerjakan sesuatu sebab harap pujian dari manusia disebut ria. Dan dilarang beramal dengan ria dan tak akan diberi Allah pahala. Maka dalam engkau menuntut ilmu, tujukanlah dalam hatimu bahwasanya engkau belajar itu adalah karena menjunjung perintah Allah dan Rasul-Nya, dan agar kejahilan hilang dari padamu karena jahil dalam ilmu agama adalah jalan kecelakaan. Demikian pula kalau engkau telah berilmu untuk mengajari orang lain pula sebab menunjuki seseorang kepada

Kemulian Ilmu

Firman Allah : هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَايَعْلَمُوْنَ Maksudnya : “ Tidak sekali – kali serupa orang yang berilmu dan yang tak berilmu ”. Dan firman Allah : يَرْفَع اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوْامِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوْاالْعِلْمَ دَرَجَاتٍ Maksudnya : “ Allah menginginkan pangkat – pangkat orang yang beriman dan orang yang berilmu ”. Dan telah bersabda Nabi Muhammad SAW : طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ Maksudnya : “ Menuntut ilmu itu adalah satu kewajiban atas tiap – tiap orang islam laki – laki dan perempuan ”. Ketahuilah hai saudara yang bersungguh – sungguh bahwa ilmu itu adalah perbendaharaan yang tak akan rusak – rusak dan binasa, dan dengan ilmu itu engkau mengetahui kewajiban – kewajibanmu kepada Allah dan Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW, dan kewajiban terhadap sesama manusia. Yang demikian itu akan membawamu kepada keridhaan Allah dan Rasul-Nya dan kepada kesalamatan dunia akhirat. Dan telah berkat

Berbakti Kepada Ibu Bapak

Firman Allah dalam Al – Qur’an : وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا Maksudnya : “ dan berbaktilah kamu terhadap ibu bapak kamu ”. Dimasa hidup Nabi Muhammad SAW, telah datang kepadanya seorang laki - laki meminta ikut berperang, Nabi bertanya kepadanya masih hidupkah ibu bapakmu? Iya, jawab laki – laki itu. Maka Rasul berkata : pergilah berbakti kepada keduanya! Ketahuilah hai saudara! Adalah ta’at kepada ibu bapak itu wajib selama keduanya tidak menyuruh kepada yang dilarang Allah. Bagaimanakah jalan – jalan ta’at kepada ibu bapak itu? Adalah amat banyak. Sebahagiannya, ialah : duduk bersopan dihadapan mereka, dan terlebih dahulu meminta izin kalau hendak melewati keduanya, dan balaslah kata – kata mereka dengan perkataan yang lemah – lembut. Firman Allah dalam Al – Qur’an : وَقُلْ لَهُمَاقَوْلًاكَرِيْمًا Maksudnya : “ dan bertuturlah engkau dengan kata – kata yang baik terhadap ibu bapakmu ”. Maka jangan sekali – kali engkau menjawab perkataan mereka itu dengan