Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Masuk Surga Tanpa Hisab

Dinukil dari kitab Tambihul Ghofilin وَعَنْ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا، قَالَ: إِذَا جَمَعَ اللَّهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ نَادَى مُنَادٍ أَيْنَ أَهْلُ الْفَضْلِ، فَيَقُومُ عُنُقٌ مِنَ النَّاسِ يُرِيدُونَ الْجَنَّةَ، فَتَتَلَقَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ فَيَقُولُونَ: أَيْنَ تُرِيدُونَ؟ فَيَقُولُونَ: نُرِيدُ الْجَنَّةَ، فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: أَقَبْلَ الْحِسَابِ؟ فَيَقُولُونَ: نَعَمْ قَبْلَ الْحِسَابِ، فَيَقُولُونَ: مَنْ أَنْتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: نَحْنُ أَهْلِ الْفَضْلِ فَيَقُولُونَ: مَا كَانَ فَضْلُكُمْ فِي الدُّنْيَا؟ قَالُوا: إِنَّا كُنَّا إِذَا جُهِلَ عَلَيْنَا حَلُمْنَا، وَإِذَا أُسِيءَ إِلَيْنَا عَفَوْنَا، فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: ادْخُلُوا الْجَنَّةَ. {فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ} [الزمر: 74] ، Diriwayatkan dari Ali bin Husain -semoga Allah meridhoi keduanya- berkata : " ketika Allah mengumpulkan semua manusia mulai dari yg awwal sampai yg akhir, maka ada malaikat yg memanggil -manggil : " dimanakah ahlul fadhli /pemilik keutam

Kewajiban Seseorang Menjauhkan Sifat Takabur, Hasud, Ghibah

بسم الله الرحمن الرحيم ان لأبواب السماءحجابايردون أعمال أهل الكبروالحسدوالغيبة " Bahwa sesungguh pintu langit itu hijab yang ditolak oleh mereka itu akan segala amal ahli takabur dan hasud dan ghibah ". 1. Takabur ( الكبر بطر الحق وغمص الخلق ) Takabur yaitu menolak kebenaran dan meremeh - remeh Khaliq. 2. Hasud (الحسد تمنى زوال نعمة الغيرسواء كان تمنى أن تأتى له ) Hasud yaitu dicita - cita ianya seseorang akan hilang nikmat orang lain bersamaan ada ianya seseorang itu dicita -cita ianya akan bahwa datang ianya nikmat baginya. Hasud adalah dausa yang pertama yang dimaksiat akan Allah di langit dan di bumi : Hasud iblis kepada Adam merupakan hasud yang pertama di langit maka iblis tidak sujud kepada Adam. Hasud Qabil akan Habil merupakan hasud pertama di bumi maka di bunuh oleh Qabil akan Habil. 3. Ghibah ( الغيبة ضابطها كل ماأفهمت به غيرك نقص انسان ولومتصفابه ) Ghibah dizhabit akannya ghibah oleh tiap - tiap barang yang engkau beri paham dengannya barang a

Taubat Tidak Hanya Di Lakukan Setelah Melakukan Dosa Besar

Itulah Mengapa Sebabnya rasululloh SAW bertaubat, dalam sehari sebanyak 100 X padahal beliau Ma'shum ( Bebas dari dosa) Menurut Imam Ghozali Tiga tingkatan taubat : 1.Taubatnya orang awam ialah taubat dari dosa dan maksiat. 2.Taubatnya orang khawas ialah taubat tidak karna melakukan dosa dan maksiat tetapi karna jarang atau lupa melakukan ketaatan yang bersifat sunah. 3.Taubatnya orang khawash al-khawas adalah taubat karena berkurangnya nilai khusyuk. Lebih umum lagi Menurut Syekh Abu Ishak Ibrahim al-Maabtuli dalam kitabnya, al-Minahu as-Saniyyah, menyebutkan bahwa taubat itu ada permulaan dan kesudahannya; taubat itu bertingkat-tingkat, ada awal dan ada puncaknya. Setidaknya ada sembilan tingkatan taubat menurut beliau. Yakni, (1) permulaan dari taubat adalah bertaubat dari dosa-dosa besar; (2) lalu bertaubat dari dosa-dosa kecil; (3) bertaubat dari perkara yang dibenci atau makruh; (4) bertaubat dari perkara yang menyimpang dari keutamaan; (5) bertaubat d

Memilih Kawan

Berkata Syair : وَاتْرُكْ مُجَارَةَالسَّفِيْهِ فَاِنَّهَا :: نَدَمٌ وَعِبٌّ بَعْدَذَاكَ وَخِيْمُ "Dan tinggalkan berkawan dengan orang yang tak baik akhlak karena bahwasanya berkawan dengan mereka adalah penyesalan yang akhirnya kecelakaan". Hai murid, engkau mesti berhati-hati mencari kawan belajar, karena adalah kawan-kawan belajar itu dua macam : 1. Murid yang rajin dan bagu kelakuan, kuat menghafal dan tidak sombong, maka murid yang serupa inilah yang mesti engkau persahabat karena bersahabat dengan orang baik adalah kebahagiaan. 2. Murid yang malas belajar, dan sombong, maka jangan engkau bersahabat dengan murid serupa ini, tetapi berilah ia nasihat supaya bagus kelakuaannya. Berapa banyakkah orang yang menyesal dihari tuanya karena malas belajar waktu mudanya. Telah berkata pula Syair: لَاتُصَاحِبِ الْكَسْلَانَ فِيْ حَالَاتِه :: تَفُزْاَبَدًابِالْخَيْرِبرُمَّتِه "Jangan persahabati orang pemalas disegala hal, pasti engkau beruntung dengan mencapai kebah